HARIANMERDEKA.ID,Brebes| Jika mendengar nama Brebes orang awam pasti
terbersit tentang bawang merah dan telur asinnya yang berwarna warni, sehingga
keduanya menjadi icon kabupaten paling utara dari Provinsi Jawa Tengah dan
berbatasan langsung dengan wilayah Provinsi Jawa Barat.
Jadi selain padi,
mayoritas warganya adalah petani bawang merah dan peternak bebek atau blengong
(silangan itik dan entok) yang menghasilkan telur asin. Tak heran banyak
pengrajin telur bertebaran dimana-mana dan penjualnya berderet khususnya di
sepanjang Jalan Raya Pantura serta Jalur Tengah Brebes-Purwokerto. Sabtu (09/03).
Karena merupakan pintunya Jawa
Tengah, sehingga telur asin menjadi oleh-oleh khas orang dari luar provinsi
yang mudik. Hanya di Brebes saja ada telur asin bakar dan panggang sehingga
banyak penggiat ekonomi ini yang sejahtera. Peluang inilah yang ditekuni keluarga
Serma Saryo dan istrinya, Sri Hartati Saryo, anggota Persit Kartika Chandra
Kirana Ranting IV Koramil 03 Wanasari Kodim 0713 Brebes, sejak tahun 2009 lalu.
Diceritakannya bahwa, awalnya
merupakan usaha kecil-kecilan dan ia kumpulkan telur bebek dari saudaranya.
“Dulu setiap hari saya menjual telur mentah kepada para penjual martabak, dan
jika stok banyak saya setorkan ke pengrajin telur asin,” ungkapnya mengenang
mulai sejahtera keluarganya.
Namun bukan tanpa kendala,
setelah berjalan beberapa bulan, tempat usaha pembuatan telur asin menolak
dagangannya karena stok mereka juga melimpah, padahal dirinya terlanjur membeli
kurang lebih 700 butir telur bebek dari peternakan. Takut rugi besar, disinilah
awal tercetus ide untuk membuat telur asin sendiri, pasalnya telur mentah tidak
bagus jika disimpan dalam waktu lama.
“Upaya membuat telur asin
pertama kali saya gagal karena berwarna kehitam-hitaman pada bagian kuning
telur sehingga tidak laku di pasaran. Namun saya tidak menyerah dan tak malu
bertanya dan belajar sampai akhirnya telur asin saya laku di pasaran dengan
nama paten Telur Asin Tati,” terangnya.
Kini tak hanya pasar
tradisional, supermarket dan luar daerah juga menjadi konsumennya.
Kesehariannya menghasilkan 3.500 lebih butir telur, namun menjelang lebaran
permintaan bertambah, dan home industrinya mampu menerima pesanan 25 ribu
butir/harinya.
Berkat kerja keras dan
keuletannya, masalah finansial yang dulu menghimpitnya mulai teratasi. Gaji
suami kini diterima utuh, untuk biaya sekolah kedua anaknya (SMP dan SMA) dan
keperluan sehari-hari tidak menggunakan gaji suami. Gaji tersebut disimpan
dalam bentuk deposito guna pendidikan anak di perguruan tinggi kelak.
Ditengah kesibukannya sebagai
wirausaha, Sutati tak melupakan kewajibannya sebagai anggota Persit, selalu
mengikuti kegiatan organisasi maupun pertemuan cabang di Makodim.
Inilah salah satu profil
anggota Persit Kodim 0713 Brebes yang sukses sebagai wirausaha makanan khas
lokal yang cocok dipadukan dengan berbagai olahan makanan dan tak asin seperti
namanya saat dimakan langsung. Oleh karenanya telur asin menjadi oleh-oleh
wajibnya Kabupaten Brebes. (Utsm).
Loading...
loading...
loading...
0 Komentar