HARIANMERDEKA.ID,Ogan
Hilir |Lima unit helikopter dikerahkan untuk melakukan
pengeboman air atau Water Bombing di tiga daerah yang hingga saat ini masih
terjadi kebakaran hutan dan lahan, (Karhutla), Sabtu, (10/08) Tiga daerah yang
saat ini masih terdapat Karhutlanya ada di Kabupaten Muara Enim, Musi banyuasin
(Muba) dan Indralaya, Ogan Ilir (OI).
Selain pemadaman melalui
jalur udara dengan waterbombing, pemadaman kebakaran lahan dan hutan juga
dilakukan melalui jalur darat. Hingga saat ini Satgas darat terus melakukan
upaya pemadaman dan pendinginan titik asap dengan melakukan penyiraman di lahan
terbakar yang masih terjadi di beberapa daerah di Sumsel.
Masing-masing daerah
yang terkena masih terdapat karhutla tersebut berada di lokasi milik Usaha
Trans SP3 Jud-1 Kecamatan Sanga Desa, Kabupaten Musi Banyuasin dengan luas
kurang lebih 8 Ha. Selanjutnya di Desa Suka Merindu Kecamatan Sungai Rotan,
Kabupaten Muara Enim dengan luas kurang lebih 5 Ha. Kemudian kebakaran lahan
juga terjadi di Desa Muara Baru, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ilir (OI),
lahan yang terbakar seluas kurang lebih 2 hektar.
Tim Satgas Gabungan
Karhutla yang terdiri dari TNI, Polri, Manggala Agni (MA), BNPB, BPBD,
Masyarakat Peduli Api (MPA), RPK Perusahaan dan Tim Terpadu lainnya
bersama-sama berjibaku padamkan api untuk mencegah meluasnya areal karhutbula
tersebut.
Sarana dan prasarana
peralatan pemadaman seperti alat berat, mobil pemadam (Damkar) dan mesin pomba
air turut dikerahkan, bahkan tim Satgas bersama masyarakat membuat embung agar
mengeluarkan air disekitar lokasi dekat karhutla.
Satgas Udara Karhutla
bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sumsel juga telah ikut
mendukung pemadaman melalui udara dengan mengerahkan 5 Helikopter Water Bombing
(WB), masing-masing 2 Helikopter WB di Kabupaten Muara Enim, 2 Helikopter WB di
Kabupaten Muba dan 1 helikopter WB di Kabupaten OKI.
Dari hasil pantauan,
sampai saat ini petugas Satgasgab masih berjibaku memadamkan lahan yang masih
terbakar di lokasi karhutla, yang dilakukan melalui jalur darat dan udara.
Diperkirakan titik api sudah semakin hilang dibeberapa titik, dan hanya
menyisakan asap. Kemungkinan api bisa hidup kembali disebabkan oleh faktor
cuaca panas dan angin kencang.
Sementara itu, aparat
gabungan TNI dan Kepolisian terus
meningkatkan patroli dan penegakan hukum terkait dengan kesengajaan membakar
hutan dan lahan di lokasi desa-desa terkena dampak karhutla. Sosialisasi juga
terus ditingkatkan kepada semua pihak agar tidak membakar hutan dan lahan.
0 Komentar