DPP GMNI Bicara tentang Potensi Krisis Pangan di Tengah Pandemi - HARIANMERDEKA

DPP GMNI Bicara tentang Potensi Krisis Pangan di Tengah Pandemi

Diskusi online garapan DPP GMNI tentang potensi krisis pangan.
 Irham, sebagai salah satu narasumber.

HARIANMERDEKA.ID, Jakarta - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) kembali menggelar diskusi online via Zoom. Kali ini, bertemakan "Potensi Krisis Pangan di Tengah Pandemi: Masalah dan Solusi", Minggu (03/05) sore.

Sebagai narasumber, Direktur Utama PT. Pertani, Maryono, Staf Khusus Wakil Menteri Perdagangan RI, Edward Sioewardi dan Ketua DPP GMNI Bidang Agraria, Irham Fadaruzziar.

Penyampaian dimulai dari Maryono. Ia menyampaikan beberapa hal terkait sumbangsih BUMN yang dipimpinnya itu dalam menjaga stok pangan.

"Yaitu dengan melakukan intensifikasi, efesiensi penanaman padi dan melakukan pemulian benih. Pada pekan depan, PT. Pertani akan melakukan penanaman padi kembali dengan mitra petaninya. Sehingga kedepannya menambah stok pangan Indonesia," katanya.

PT. Pertani sampai saat ini belum berbicara masalah ekstensifikasi lahan pertanian. Maryono menuturkan, sebenarnya khusus untuk Jawa dan Bali, bisa saja dengan segera dilakukan ekstensifikasi. Dengan memanfaatkan program perhutanan sosial, masyarakat bisa memanfaatkan lahan perhutani lewat program perhutsos tersebut.

Pada penutupnya dalam pemaparannya itu, ia menjelaskan bahwa kondisi tanah/lahan pertanian sudah sangat kritis, sehingga mengakibatkan menurunnya produktivitas.

"Saya mengimbau, petani mulai beralih ke sistem pertanian yang ramah lingkungan, dan perlahan mulai meninggalkan ketergantungan terhadap pupuk kimia," ujarnya.

Sementara itu, Edward Sioewardi menyampaikan, Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi besar untuk sektor pertanian.

"Peluang bagi para petani Indonesia bisa menjadikan produk pertanian lokal menjadi tuan rumah di negaranya sendiri," katanya.

Edward memastikan stok pangan Indonesia cukup. Walaupun dalam kondisi kali ini tertolong dengan panen raya padi se-Indonesia.

Edward mengimbau kepada mahasiswa, institusi, organisasi dan seluruh pihak yang melakukan bagi-bagi sembako di tengah pandemi ini, perlu koordinasi dengan pemerintah daerah untuk mendata darimana dan kemana pangan hari ini.

Wakil menteri itu juga menyampaikan kondisi gula saat ini. Makin melonjak tinggi. Padahal izin impor gula sudah dibuka dari bulan Januari. "Meski begitu, importir belum juga melakukan impor sehingga stok gula tentunya menipis membuat harga meroket terus," terangnya.

Irham Fidaruzziar (Ketua DPP Bidang Agraria) sebagai narasumber berikutnya, menyampaikan perlu adanya kampanye atas kultur bangsa ini di sektor pertanian. Dalam kondisi pandemi ini, hal yang menjadi perhatian adalah krisis petani muda dan kepastian hak atas tanah.

"Itu menjadi tugas pemerintah yang harus segera dilaksanakan. Intensifikasi dan efesiensi tidak akan menjadikan bangsa ini menjadi berdaulat atas pangan, ekstensifikasi dengan segera mengimplementasikan Perpres 86 Tahun 2018 tentang Reforma Agraria dan Permen KLHK 83 Tahun 2017 tentang Perhutanan Sosial itu yang akan menjadikan bangsa agraris ini kembali berjaya atas pangan," jelas Irham.

Selain itu, perlu bukti nyata keberpihakan pemerintah kepada petani saat pandemi ini. Stimulus apa yang sudah atau sedang disiapkan oleh pemerintah khusus untuk pahlawan pangan tersebut.

"Petani tidak perlu pujian seperti yang saat ini dielu-elukan menteri pertanian, pahlawan pangan, garda terdepan penyedia pangan, dan lain-lain. Tapi petani perlu bukti. Kami berharap ada perlakuan khusus atau stimulan khusus untuk para petani," tegasnya.

Mengenai pelaksanaan reforma agraria, sebagai bentuk keberpihakan kepada rakyat, DPP GMNI akan melakukan pengawalan secara sungguh-sungguh implementasi UUPA N0.5 Tahun 1960, Perpres No. 86 Tahun 2018 tentang Reforma Agraria, juga tentang perhutanan sosial yang dilakukan oleh KLHK.

"Semua itu, untuk terciptanya peningkatan sosial ekonomi masyarakat dan terwujudnya Indonesia berdaulat pangan di tahun 2045," pungkasnya.

Diketahui, bicara soal makanan sebagai hal utama dan mendasar dalam hidup di tengah pandemi virus Covid-19, ada pahlawan pangan yang patut kita acungi jempol. Yakni para petani. Pasalnya, petani lah garda terdepan untuk menangani penyediaan stok pangan di tengah pandemi ini.

0 Komentar

Posting Komentar
DMCA.com Protection Status Seedbacklink Banner BlogPartner Backlink.co.id Yusfi Wawan Sepriyadi is an Intellifluence Trusted Blogger