Sebuah Kontemplasi Diri - HARIANMERDEKA

Sebuah Kontemplasi Diri

Dela Prastisia (Penulis)

"apakah kau tidak sayang dengan dirimu sendiri ?" pertanyaan singkat, namun ketika pertanyaan itu terlontar beberapa manusia akan merenung sejenak untuk menemukan jawabannya.


Ya ,di era seperti ini kita semua memang dituntut serba cepat, bahkan ada yang bilang bahwa di masa sekarang anak-anak dituntut dewasa sebelum waktunya. Semua hal harus dikerjakan segera, otak bak mesin otomatis yang harus selalu berkata "ya" saat diajak bekerja. Kehidupan yang serba cepat dan saling mendahului ini seolah menggambarkan bahwa hidup ini adalah tentang "kompetisi".


Namun apapun alasannya, kita semua tetap manusia biasa yang dapat merasakan sakit, merasakan lelah, marah, depresi, dan perasaan lain yang barangkali tidak diinginkan. Hidup ini harus berimbang jangan sedihnya yang paling dominan, jangan senangnya pula yang paling dikedepankan. Semua tentu datang beriringan dan tinggal bagaimana kita mengelola itu semua.


Hidup ini hanyalah persinggahan, jadi berbahagialah ! tepis dulu sedihmu,  berikan apresiasi terbaik untuk diri sendiri, tersenyumlah dan berbanggalah atas pencapaianmu selama ini. 


Kita yang memegang kendali atas diri kita sendiri. Sedih senang, diri sendirilah yang bisa mengelola. Untuk menepis lelahmu, sedihmu, atau apalah itu yang sedang menjadi kegundahanmu sebenarnya mudah kok. Tidak seharusnya kita memperumit hal yang sebenarnya sederhana, tidak perlu memikirkan hal yang tidak penting dipikirkan, tetap menjadi diri sendiri sembari terus berbenah dan yakin bahwa itulah versi terbaik dari dirimu. 


Kita adalah manusia yang berhak merasakan bahagia dan berhak pula melakukan segala hal yang kita suka. Di usia yang masih belia, tentu banyak hal yang bisa didapatkan dan bisa dikerjakan dengan penuh semangat sembari terus mengontrol diri.


Lihatlah kantung matamu, garis-garis hitam dibawah kelopak matamu, rambutmu yang selalu saja rontok, dan garis-garis kerutan kecil yang ada di wajahmu. Barangkali itu tanda bahwa dirimu menua sebelum waktunya, selama ini kau mungkin suka menyiksa diri sendiri, melakukan ini itu tanpa kau lihat dan kau pertimbangkan dulu penting tidaknya.


Kita manusia yang butuh rehat, butuh istirahat, sempatkan waktu untuk quality time dengan diri sendiri, analisislah mana yang menjadi keinginan, dan mana yang dikerjakan dengan keterpaksaan.


Sekali lagi, sayangi dirimu dengan sejenak menghela nafas? lakukan ! Lakukan hal-hal baik yang membuat diri terasa semakin membaik.

Yuk, lebih peduli dengan diri sendiri :)


Oleh; Dela Prastisia

0 Komentar

Posting Komentar
DMCA.com Protection Status Seedbacklink Banner BlogPartner Backlink.co.id Yusfi Wawan Sepriyadi is an Intellifluence Trusted Blogger