Ilustrasi vaksin. Foto: dok.bnpb |
Ketika antibodi habis setelah 6 bulan, lanjut Hakam, tubuh penerima masih memiliki sel-sel memori. Sel-sel memori ini meningkatkan hasil antibodi ketika virus menyerang.
"Jadi kami bisa bertahan," katanya.
Hakam menjelaskan, sejauh ini belum ada pedoman teknis (juknis) vaksinasi ketiga atau booster bagi masyarakat umum. Pedoman teknis mencadangkan vaksinasi imunisasi booster untuk profesional kesehatan. Bahkan, para tenaga kesehatan melakukan kontak langsung dengan pasien Covid-19 setiap hari.
Baca juga : Pasca 6 Bulan Vaksin Sinovac Kedua Antibody Bakal Turun?, ini Penjelasannya
Namun, ia mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir jika vaksinasi tersebut dilakukan selama 6 bulan. Antibodi dapat memfagositosis virus bahkan ketika terpapar. "Makanya teman-teman yang tidak sehat tetap menderita WFH. Tujuannya kalau terkena sisanya. Antibodinya bisa menangkap virusnya. Virusnya mati dan angkanya jadi nol lagi." tambahnya.
Sementara itu, Hakam juga menjelaskan bahwa interval antara dosis pertama dan kedua vaksin Sinovac dan Moderna adalah 28 hari. Sebaliknya, AstraZeneca bertahan 12 minggu atau 3 bulan. Pfizer baru berusia 21 hari.
Namun, vaksin Pfizer tidak dapat diimpor ke Semarang karena penyimpanan yang sulit. “Ini panduan teknik vaksinasi. Misalnya, jika lebih, apakah saya perlu mendapatkan suntikan booster? Tidak,” tegasnya.
0 Komentar