Hanya ada Satu Kata Melawan Pungli, Ganjar! - HARIANMERDEKA

Hanya ada Satu Kata Melawan Pungli, Ganjar!


HARIANMERDEKA.ID-Pemaparan gagasan calon presiden di Rekernas Apeksi beberapa waktu lalu sebetulnya bisa menjadi cermin untuk memproyeksikan kualitas calon pemimpin kita. Meski hanya tiga puluh menit, dari sana kita bisa mendapatkan gambaran, paling tidak bagaimana visi misi kepemimpinan mereka kedepannya.

Aku pun menaruh harapan besar ketiga calon presiden mampu menyampaikan gagasan soal perlawanan terhadap korupsi, satu masalah akut yang menghambat kemajuan negeri ini. Apalagi mereka juga berdiri di hadapan para walikota, para pemangku kebijakan yang sejatinya sangat rawan tergelincir dalam pusaran itu. 

Tapi ternyata aku dibuat heran bukan kepalang, sebab dari ketiga calon yang ada, hanya Ganjar Pranowo yang menyinggung soal korupsi. Tentu saja aku bertanya-tanya, apakah kedua calon lain tidak memandang penting persoalan korupsi

Saat aku ikuti, pemaparan Ganjar sama sekali tidak mengecewakan. Gagasannya melawan korupsi begitu detail. Dari mulai pembenahan birokrasi, pelayanan masyarakat, hingga di bidang pendidikan semua dikupas tuntas. Memang berbeda jika apa yang disampaikan adalah pengalaman nyata, dia tinggal menceritakan saja apa adanya tidak perlu mengarang. Audiens pun jadi lebih mudah untuk mencernanya. 

Ganjar memang punya track record yang bagus dalam membabat praktik-praktik kotor itu. Dari mulai jembatan timbang, pelayanan Samsat, hingga pendidikan. Bahkan Ganjar mampu mengubah mindset birokrasi kita yang tadinya lamban minta dilayani, menjadi birokarasi yang cepat dan melayani. Jangan salah, lambannya birokrasi jadi peluang munculnya hantu-hantu pungutan. Istilah yang biasa kita dengar adalah uang pelicin. 

Karena itulah Ganjar mengubah sistemnya. Pelayanannya dipercepat. Akses yang menghambat langsung dipangkas. Digitalisasi dimaksimalkan betul. Ibarat tanaman terkena hama, Ganjar mengolah kembali kontur dan kesuburan tanahnya, bukan mengobati tanamannya. Sangat berbeda jika yang dibenahi adalah oknumnya, misalnya dengan menaikkan tunjangan berkali-kali lipat. Selama masih ada kesempatan, tak menjamin orang itu tidak tergiur. Peluang-peluang itulah yang dihilangkan Ganjar.

Begitupun yang terjadi di dunia pendidikan. Ganjar melarang keras pungutan. Ketika sekolah ingin melakukan pembangunan maka ada prosedurnya, harus pengajuan ke Dinas Pendidikan Provinsi, sehingga masuk dalam perencanaan. Bukan justru membebani siswa. 

Selama dipimpin Ganjar, Jateng pun sudah banyak menerima penghagaan dari KPK. Mulai dari kepatuhan pelaporan LHKPN hingga provinsi paling berintegritas menolak korupsi.  Tak mungkin penghargaan-penghargaan itu mampir jika Ganjar tidak tegas memberantas praktik kotor tersebut. 

Tapi tentu saja, sikap dan ketegasan Ganjar melawan korupsi tak membuat semua orang senang. Terlebih bagi oknum yang gemar meraup pundi-pundi dengan memanfaatkan jabatannya. Bisa jadi Ganjar akan selalu dimusuhi. 

Ya, untuk mengolah lahan agar menjadi subur memang butuh waktu bahkan perjuangan. Namun jika itu berhasil, apapun yang akan kita tanam akan tumbuh maksimal. Tak lain, rakyatlah yang kelak memetik hasilnya. Itulah gagasan besar yang ingin diwujudkan Ganjar. Aral melintang sudah pasti ada, namun semua akan mudah jika dihadapi bersama-sama. You'll never walk alone.

Penulis : 𝐏𝐫𝐢𝐡𝐚𝐭𝐢 𝐔𝐭𝐚𝐦𝐢 



0 Komentar

Posting Komentar
DMCA.com Protection Status Seedbacklink Banner BlogPartner Backlink.co.id Yusfi Wawan Sepriyadi is an Intellifluence Trusted Blogger