 |
| Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati (SMI) |
HARIANMERDEKA.ID, Jakarta- Tamil Selvan, seorang Komunikolog Politik dan Hukum Nasional, menyatakan bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tidak layak lagi untuk menjabat sebagai bendahara negara di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Menurutnya, selama menjabat sebagai Menkeu di pemerintahan Joko Widodo, Sri Mulyani seringkali mengambil kebijakan yang tidak memberikan dampak positif bagi masyarakat.
"Kenapa? Karena kerap kemudian kebijakan-kebijakan yang diambil Sri Mulyani itu tidak berdampak baik. Tidak berdampak baik pada sektor usaha, pada sektor pekerja, dan tidak menimbulkan geliat ekonomi masyarakat," ujar Tamil Kamis (09/05).
Tamil menilai bahwa meskipun Sri Mulyani memiliki kapasitas dan keahlian di bidang keuangan, namun hal itu tidak cukup untuk menjadikannya sebagai Menkeu di era pemerintahan Prabowo-Gibran. Dia meragukan profesionalitas Sri Mulyani sebagai Menkeu dan menilai bahwa Sri Mulyani tidak tepat untuk menduduki posisi tersebut.
"Saya terus terang melihat bahwa Sri Mulyani ini tidak profesional sebagai Menkeu. Kenapa? Boleh jadi Sri Mulyani orang yang expert dalam bidang keuangan. Tapi dia tidak boleh saya katakan bukan orang yang tepat menjadi katakanlah Direktur Keuangan di perusahaan yang namanya Indonesia ini," tegasnya.
Tamil juga menyoroti kebijakan pajak yang diambil oleh Sri Mulyani selama menjabat sebagai Menkeu, yang dinilainya telah membuat masyarakat dan pelaku usaha resah. Dia menegaskan bahwa kebijakan sekelas seorang Menteri tidak bisa dielaborasi dengan baik oleh Sri Mulyani.
"Saya boleh katakan tentu di periode kepemimpinan Pak Prabowo nanti tidak tepat jika Sri Mulyani kembali menduduki jabatan sebagai Menkeu," tambahnya.
Dengan demikian, pernyataan Tamil Selvan menyoroti keraguan terhadap Sri Mulyani Indrawati sebagai Menkeu di masa depan, terutama dalam konteks pemerintahan yang baru.(***)
Sumber: Rmol
0 تعليقات