![]() |
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo dalam acara sosialisasi 4 Pilar MPR RI di Gedung Nusantara IV MPR RI Rabu (19/06) |
HARIANMERDEKA.ID, Jakarta – Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap ancaman terhadap demokrasi yang dapat merusak keutuhan bangsa. Peringatan ini disampaikan Bamsoet dalam sambutannya pada acara sosialisasi 4 Pilar MPR RI di Gedung Nusantara IV MPR RI, Rabu (19/06).
“Ancaman yang harus kita waspadai ke depan adalah ancaman terhadap demokrasi kita. Alhamdulillah, Pemilu 2024 kemarin penyelenggaraan demokrasi kita berjalan lancar. Kita harus sadar bahwa kita ini bangsa multi etnis, multi suku, multi agama. Karena itu, kita harus senantiasa membangun kesadaran kolektivitas bahwa kita ini satu kesatuan,” ujar Bamsoet, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI.
Bamsoet menekankan pentingnya menjaga hubungan harmonis dalam masyarakat dan demokrasi untuk menghindari ancaman besar terhadap keutuhan bangsa Indonesia. Ia menyoroti bahwa pola demokrasi Indonesia saat ini telah mengalami kerusakan substansial, ditandai dengan semakin pragmatisnya rakyat Indonesia saat menghadapi Pemilu.
“Demokrasi kita hari ini sudah terjebak pada demokrasi angka, demokrasi transaksional. Kenapa? Karena rakyat merasa tidak perlu menyalurkan aspirasi. Karena wakil rakyatnya tidak berfungsi optimal. Masyarakat kita tergiring pada sikap-sikap pragmatis. Ini sistem yang mengarah pada situasi demikian. Karena itu, kita harus mengevaluasi pilihan demokrasi kita hari ini,” jelas Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini.
Bamsoet juga mengajak kader Depinas SOKSI yang hadir untuk memikirkan masa depan demokrasi Indonesia. Menurutnya, penting untuk mempertimbangkan apakah kondisi demokrasi saat ini perlu dipertahankan atau mencari jalan lain untuk menjaga demokrasi tetap pada jalurnya.
“Kader SOKSI harus bertanggung jawab dan memiliki peran dalam menjalankan nilai-nilai Pancasila dalam demokrasi. Kita tidak ingin Indonesia ke depan seperti Irak, Lebanon yang terjebak pada ketidaksepahaman nilai bernegara. Akhirnya terjadi perang saudara. Menegakkan demokrasi yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila adalah tanggung jawab kita bersama,” tutup Bamsoet.
Sumber:Golkarpedia
0 Komentar