Krisis Global: 108 Negara Terjebak dalam Jebakan Pendapatan Menengah! - HARIANMERDEKA

Krisis Global: 108 Negara Terjebak dalam Jebakan Pendapatan Menengah!

Thomas Djiwandono, Wakil Menteri Keuangan II



HARIANMERDEKA.ID, JakartaEkonomi global menghadapi ancaman perlambatan hingga tahun 2026, akibat konflik berkepanjangan dan terganggunya rantai perdagangan internasional. Wakil Menteri Keuangan II, Thomas Djiwandono, mengungkapkan bahwa situasi ini berpotensi membuat 108 negara, termasuk Indonesia, China, India, Brasil, dan Afrika Selatan, kesulitan untuk keluar dari jebakan pendapatan menengah.

Dalam acara The 8th Annual Islamic Finance Conference, Thomas menekankan bahwa 108 negara tersebut berisiko gagal transisi menuju status negara berpendapatan tinggi jika tidak segera merumuskan strategi ekonomi yang tepat dan meningkatkan produktivitas.

"Menuanya populasi yang produktif sebelum mencapai kemakmuran akan memperparah kondisi ini," ujarnya, mengacu pada laporan terbaru Bank Dunia, World Development Report 2024: The Middle Income Trap dikutip dari CNBCIndonesia, Kamis (03/10).

Kondisi ini semakin diperburuk oleh berbagai faktor, termasuk peperangan, fragmentasi ekonomi, dan ancaman perubahan iklim. Thomas memperkirakan pertumbuhan ekonomi global hanya akan mencapai sekitar 2,6% pada 2024, dengan harapan sedikit meningkat menjadi 2,7% pada tahun berikutnya. Angka ini lebih rendah dibandingkan proyeksi Bank Dunia untuk tahun 2023 yang mencapai 2,9%.

Lebih lanjut, Thomas mengungkapkan bahwa negara-negara berkembang hanya diperkirakan tumbuh sekitar 4% pada 2024 hingga 2025, jauh di bawah pertumbuhan global. 

"Periode pertumbuhan yang lambat akan menciptakan ketidaksetaraan yang semakin parah, baik secara global maupun di dalam negara sendiri," tambahnya.

Kekhawatiran ini juga mencakup dampak guncangan sosial-ekonomi akibat perubahan iklim dan penggantian pekerjaan oleh teknologi canggih, seperti kecerdasan buatan (AI) dan otomatisasi. 

"Pasar tidak dapat mengatasi semua tantangan ini sendiri. Oleh karena itu, peran pemerintah menjadi sangat penting dalam mengatasi krisis global ini," tegas Thomas.

Dengan kondisi yang semakin memprihatinkan, tantangan bagi negara-negara ini bukan hanya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan berkelanjutan bagi seluruh rakyat.(***)

0 تعليقات

إرسال تعليق
DMCA.com Protection Status Seedbacklink Banner BlogPartner Backlink.co.id Yusfi Wawan Sepriyadi is an Intellifluence Trusted Blogger