Swasembada Pangan: Aktivis Brebes Soroti Potensi Terabaikan di Sektor Perikanan - HARIANMERDEKA

Swasembada Pangan: Aktivis Brebes Soroti Potensi Terabaikan di Sektor Perikanan




HARIANMERDEKA.ID, Brebes – Redy Liana, tokoh pemuda Brebes yang dikenal aktif mengadvokasi isu ketahanan pangan, mengingatkan masyarakat agar memahami konsep swasembada pangan secara menyeluruh. Menurutnya, swasembada pangan tidak hanya terbatas pada beras atau singkong, tetapi mencakup seluruh sumber pangan, termasuk dari sektor perikanan. Minggu (03/05).

“Terkait swasembada pangan, jangan hanya dimaknai sebagai swasembada beras atau singkong. Pangan memiliki cakupan yang luas, termasuk dari hasil perairan,” ujar Redy.

Pemerintah Indonesia terus berupaya mewujudkan swasembada pangan melalui berbagai program seperti pencetakan lumbung pangan, pengembangan food estate, serta penambahan luas lahan panen hingga 4 juta hektare pada 2029. Namun, Redy menegaskan bahwa sektor perikanan, khususnya di wilayah pesisir Brebes, juga membutuhkan perhatian yang serius untuk mendukung visi besar ini.

Brebes memiliki lima kecamatan pesisir yang berpotensi besar dalam sektor perikanan tambak, yaitu Losari, Tanjung, Bulakamba, Wanasari, dan Brebes. Berdasarkan data Dinas Perikanan Kabupaten Brebes, hingga 2021 tercatat luas tambak mencapai 9.052,96 hektare. Sayangnya, program revitalisasi tambak yang dicanangkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) belum sepenuhnya menyentuh semua wilayah potensial ini.

“Tambak di Brebes memiliki potensi besar. Jika dikelola serius, swasembada sektor perikanan bisa terwujud, bahkan memberikan dampak ekonomi yang signifikan,” terang Redy.

Saat ini, program revitalisasi tambak yang menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) telah menyasar wilayah Pantura Jawa. Brebes, melalui Dinas Perikanannya, merekomendasikan Kecamatan Losari dan Brebes untuk mendapat prioritas revitalisasi. Namun, Redy menyayangkan belum dilibatkannya kecamatan lain seperti Wanasari, Bulakamba, dan Tanjung yang juga memiliki potensi besar.

“Di Wanasari, misalnya, banyak tambak masyarakat yang hilang akibat abrasi. Wilayah ini juga punya potensi wisata yang bisa diintegrasikan dengan sektor perikanan,” tambah Redy.

Ia mengkritik proses penentuan wilayah revitalisasi yang dinilai kurang melibatkan masyarakat lokal. Menurutnya, pendekatan yang lebih holistik dan partisipatif harus diterapkan untuk memastikan program revitalisasi benar-benar efektif.

“Langkah Dinas Perikanan Brebes ini menunjukkan kurangnya transparansi dan partisipasi masyarakat dalam menentukan kebijakan strategis. Padahal, kolaborasi adalah kunci utama dalam mencapai swasembada perikanan,” tutup Redy.


0 Komentar

Posting Komentar
DMCA.com Protection Status Seedbacklink Banner BlogPartner Backlink.co.id Yusfi Wawan Sepriyadi is an Intellifluence Trusted Blogger