Prinsip Kebebasan Berpendapat, Ray Rangkuti : Sikap Rektorat UI Tidak Berlebihan dalam Merespon Kritikan Mahasiswa

 


HARIANMERDEKA.ID,Jakarta- Menyoroti terkait pemanggilan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia oleh pihak Rektorat mengundang banyak sorotan, pasalnya sikap rektorat dalam menanggapi poster BEM UI tentang "The King of Lip Service" yang ditujukan untuk menyinggung sikap politik Presiden Joko Widodo bertolak belakang dengan prinsip kebebesan berpendapat., hal tersebut disampaikan oleh Ray Rangkuti


Menurutnya , apa yang disampaikan para Mahasiswa The Yellow Campus itu, di media sosial, merupakan kritik yang cukup beralasan. Karena itu, ia berharap sikap Rektorat UI tidak berlebihan dalam merespons kritikan dari mahasiswa terhadap rezim.


"Tentu, pikiran seperti ini, tidak perlu disikapi dengan 'kuasa' rektorat. Apalagi sampai memanggil untuk minta penjelasan," kata Ray Rangkuti, Senin (28/06).


Ray Rangkuti aktivis 98 itu  menilai, posisi Rektorat dalam pembinaan mahasiswa bukanlah seperti petugas keamanan, atau bahkan bukan seperti petugas pengawas pikiran yang berhak menghakimi kritikan BEM UI terhadap pemerintah.



"Rektorat itu pelindung akademik, di mana berpikir bebas merupakan tonggaknya. Maka, memanggil mahasiswa dengan cara 'kuasa' adalah kepongahan," sesal Direktur Eksekutif Lingkar Madani ini.


Mahasiswa, lanjut Ray Rangkuti, seharusnya menjadi rekan diskusi kampus, bukan justru sebagai pihak yang dianggap sebagai penentang hingga akhirnya argumentasi yang dibangun oleh mereka dibongkar, dan kesimpulan mereka dibantah.


"Kecuali mahasiswa melakukan tindakan melanggar hukum, atau melanggar kesusilaan, tentu pihak rektorat memiliki kewenangan untuk meminta penjelasan," tuturnya.


Lebih lanjut, Ray Rangkuti berharap banyak kampus bisa menyampaikan hal yang sama seperti yang disampaikan BEM UI


"Agar pemerintah tetap konsisten antara pernyataan dengan tindakan. Dengan begitu, republik tetap sehat, dan demokrasi tetap terjaga," demikian Ray Rangkuti.


Pemanggilan pihak Rektorat Universitas Indonesia kepada Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI untuk membahas komentar Jurubicara Presiden Jokowi Fadjroel Rachman.


Selain itu, BEM UI juga diminta memberikan klarifikasi mengenai poster kritik untuk Presiden Joko Widodo dengan poster “Jokowi The King of Lip Service” kepada Rektorat UI.


"Iya betul (membahas pernyataan Fadjroel). Sama minta klarifikasi. Keterangan dari kita," ujar Ketua BEM UI, Leon Alvinda Putra kepada wartawan, Minggu (27/6) kemarin.

0 Komentar

Posting Komentar
HarianMerdeka Network mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.Kirim lewat WA Center: 085951756703
DMCA.com Protection Status