Kesesuaian Akronim Inggris “LOL” dalam Kaidah Sosiolinguistik Indonesia - HARIANMERDEKA

Kesesuaian Akronim Inggris “LOL” dalam Kaidah Sosiolinguistik Indonesia

Vadilah Anggraeni Mahasiswa Universitas Peradaban
 

HARIANMERDEKA.ID|Dalam keseharian penggunaan bahasa masyarakat Indonesia dipengaruhi dari berbagai macam sumber bahasa. Mulai dari serapan bahasa daerah hingga bahasa asing. Hal ini disebabkan percepatan perkembangan teknologi, sehingga perkembangan bahasa lebih cepat beradaptasi dan mempengaruhi budaya percakapan masyarakat Indonesia. Bahasa Inggris adalah salah satu serapan bahasa asing yang paling sering dan cepat menyebar digunakan dalam masyarakat, sebagai contoh penggunaan singkatan DO (delivery order), OTW (on the way), COD (Cash on Delivery), BTW (by the way) dan sebagainya.


Selain beberapa singkatan yang telah di sebutkan. Salah satu singkatan bahasa Inggris yang memiliki banyak arti adalah LOL. LOL kepanjang dari laughing out loud berarti tertawa terbahak-bahak. Umumnya, istilah LOL ini digunakan dalam pesan singkat sebagai sebuah ekspresi untuk menanggapi sesuatu yang lucu ketika teman anda melakukan suatu tindakan lucu.


Selain laughing out loud, terdapat beberapa jenis kepanjangan LOL lainnya yang memiliki perbedaan arti. Akronim ini bukan saja digunakan untuk mengekspresikan tertawa terbaha-bahak, namun juga bisa berarti lain. Mengutip dari beberapa sumber berikut kepanjang LOL:


Baca Juga : Pusat TNI AL Pusdikpel Kodiklatal Mengikuti Latek Wira Jala Yudha XIII/2021


1. League of Legends biasanya digunakan dalam sebuah permainan online yang merujuk pada permainan yang dimainkan oleh banyak orang


2. Lots of luck berarti banyak keberuntungan. Singkatan ini digunakan untuk mendoakan keberuntungan seseorang. Selain itu, singkatan kata ini juga bisa digunakan dalam makna sarkastik atau sindiran seperti, memberi tahu kepada orang bahwa sebenarnya dirinya tidak memiliki kesempatan.


3. Lost of love berarti banyak cinta atau cinta yang berlimpah. Singkatan ini biasanya digunakan dalam akhiran email, surat atau korespondensi lainnya.


Di Indonesia pengunaan LOL dalam mengungkapkan ekspresi terbahak-bahak umumnya menggunakan kata “hahaha”. Tidak jarang masyarakat Indonesia masih belum mengenal bahwa akronim LOL merupakan akronim untuk mengeskpresikan tertawa. Satu peristiwa pernah terjadi pada tahun 2016 dalam tribunnews.com seorang siswa salah mengartikan LOL dan menjadi sorotan publik pada masa itu. Beberapa waktu silam dari pengalaman pribadi penulis mendapati beberapa teman memiliki perspepsi artian LOL sebagaimana siswa tersebut. 


Selanjutnya beberapa teman lainnya menambahkan bahwa menggunakan akronim LOL perlu melihat situasi komunikasi yang sedang berlangsung formal atau informal, sebab akronim LOL lebih tepat digunakan pada situasi komunikasi informal. Selain itu, memahami lingkungan apakah orang-orang didalamnya telah mengenal dekat anda atau baru dikenal. Sebab, tidak semua orang meskipun mengetahui arti kata LOL sebagai ekspresi tertawa terbahak-bahak, tidak sedikit tidak merasa nyaman menggunakan ketika lingkungan komunikasinya terbilang baru. Selain itu, tidak semua orang mengartikan LOL sebagai tertawa terbahak-bahak. Maka, untuk mengantisipasi akan hal itu dapat menggantinya dengan memberikan ekspresi emoticon tertawa atau dengan kata “hahaha” yang lebih menggambarkan secara langsung sedang tertawa terbahak-bahak.


Fenomena diatas berhubungan erat dengan salah satu kajian bahasa dalam penggunaan sosial atau biasa dikenal dengan sociolinguistic/sosiolinguistik. Sosiolinguistik mengingatkan kita dalam berkomunikasi dan berinteraksi sosial untuk tetap berupaya memperhatikan prinsip-prinsip soial. Sebagaimana definisi sosiolinguistik itu sendiri menurut Radford, Andrew dkk, 1999: 20 merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara bahasa yang digunakan dan struktur dalam masyarakat.


Hubungan tersebut adalah yang mengawali adanya keragamman dalam penggunaan bahasa karena tidak semua bahasa diungkapkan dengan cara yang sama oleh ooran-orang berbeda, tentunya ada aturan-aturan tertentu dalam kegiatan berbahasa dan kehidupan sosial yang harus disesuaikan dengan situasi, fungsi dan perannya. Hal serupa diutarakan Holmes, 2001:1 dalam hal ini, sosiolinguistik lebih memperhatikan mengapa manusia berkomunikasi secara berbeda-beda dalam situasi sosial yang berbeda-beda pula dan juga mengkaji mengenai fungsi sosial dari suatu bahasa dan cara bahasa tersebut digunakan untuk menyampaikan sebuah pesan sosial.

0 Komentar

Posting Komentar
DMCA.com Protection Status Seedbacklink Banner BlogPartner Backlink.co.id Yusfi Wawan Sepriyadi is an Intellifluence Trusted Blogger