HARIANMERDEKA.ID, Jakarta- Sepanjang tahun 2023, produksi batubara PT. Bukit Asam Tbk (PTBK) tembus sampai 41,9 juta metrik ton. Padahal target yang ditetapkan sebesar 41 juta ton. Hal itu disampaikan oleh Corporate Secretary PTBA Niko Chandra dilansir dari Majalah Tambang, Sabtu (03/02).
Niko menyebut bahwa Realisasi produksi batu bara ini 13 persen lebih tinggi dibanding dengan realisasi produksi pada tahun 2022 yang sebesar 37,1 juta ton.
Hasil kinerja produksi yang positif, kata Niko, berkat dukungan dan kontribusi jasa pertambangan dan cucu usaha PTBA yaitu PT Satria Bahana Sejahtera (PT SBS) sebesar 37,7 juta ton. Sementara untuk sisanya sebesar 4,2 juta ton merupakan hasil produksi swakelola PTBA.
“saat ini, perusahan akan terus berupaya untuk mengoptimalkan kinerja operasional, dan kami juga akan terus memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor ke sejumlah negara yang dipandang memiliki prospek pertumbuhan bagus, baik pasaritu eksisting maupun pasar-pasar baru,” ucap Niko.
Kenaikan produksi ini, sambung Niko, seiring dengan adanya peningkatan dari volume penjualan batu bara menjadi 37,0 juta ton. Dengan rincian sebesar 15,6 juta metrik ton untuk kebutuhan ekspor dan sebesar 21,4 metrik ton untuk pemenuhan domestic market obligation (DMO).
Berdasarkan catatan perusahaan, penjualan ekspor tahun 2023 sebesar 15,6 juta ton atau naik 25 persen dibanding tahun 2022. Sementara untuk penjualan domestik tercatat sebesar 21,4 juta ton atau tumbuh 12 persen secara tahunan (year on year).
Dijelaskan , saat ini pasar ekspor batu bara PTBA semakin beragam, Negara-negara yang menjadi tujuan penjualan batu bara anggota MIND ID ini di antaranya Vietnam, Filipina, Brunei Darussalam dan Bangladesh.
Untuk mendukung kinerja perusahaan, kata Niko, Saat ini PTBA juga terus menjalankan proyek-proyek strategis diantaranya PLTU Mulut Tambang Sumsel-8 (2×621,72 MW) yang efektif beroperasi secara komersial sejak 7 Oktober 2023 lalu.
Sementara itu, kata Niko, untuk pengembangan angkutan batu bara relasi Tanjung Enim – Keramasan akan meningkatkan kapasitasnya hingga 20 juta ton per tahun.(***).
0 Komentar