HARIANMERDEKA.ID, Goa, Sebuah insiden mencuat di mana seorang karyawan PT WOM FINANCE bernama Wahyu diduga melakukan pengancaman dan penghinaan terhadap salah satu nasabahnya yang juga seorang wartawan.
Pada Kamis, tanggal 25 April 2024, Wahyu, yang bertugas sebagai kolektor, mendatangi rumah nasabahnya, Ibu Hasniah, pada pukul 07.00 pagi untuk menagih cicilan motor Honda Beat yang menunggak. Namun, situasi memburuk ketika Wahyu menanyakan pekerjaan suami Ibu Hasniah, yang ternyata adalah seorang wartawan.
Dengan nada mengancam dan menghina, Wahyu menyebut profesi wartawan sebagai "calo-calo" dan wartawan tanpa surat kabar.
Bahkan, dia menantang suami Ibu Hasniah untuk membawa semua anggota wartawannya bertemu dengannya.
Tindakan lebih lanjut dari Wahyu mencakup mengambil foto suami Ibu Hasniah tanpa izin dan mengancam untuk mempidanakan Ibu Hasniah pada pukul 12.00 siang hari itu.
Meskipun Ibu Hasniah berjanji untuk membayar cicilan yang tertunda, Wahyu tetap menunjukkan sikap marah dan mengancam.
Perbuatan tersebut secara jelas merupakan penghinaan terhadap profesi wartawan dan institusi kewartawanan, yang diatur dalam UU Pers Tahun 1999. Wartawan memiliki peran yang mulia dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat, dan tindakan seperti ini tidak dapat diterima.
Perusahaan pembiayaan seperti PT WOM FINANCE seharusnya tidak menagih tunggakan cicilan dengan cara menghina atau mengancam nasabah. Proses penarikan kendaraan yang menunggak seharusnya melalui pengadilan negeri dengan surat resmi dari perusahaan.
Insiden ini mengingatkan kita akan pentingnya menghormati profesi wartawan dan menjalankan tugas dengan etika yang sesuai. Tindakan yang tidak pantas seperti ini tidak hanya merugikan individu, tetapi juga merusak citra perusahaan dan profesi wartawan secara keseluruhan.
Sumber Berita: Team Media
Nara Sumber: Haji Muh. Husain Syukur
0 Komentar