![]() |
| Kondisi jembatan sungai Keruh di Dea Mlayang (Foto : Alex/Ist) |
HARIANMERDEKA.ID, Brebes– Ambrolnya oprit Jembatan Sungai Keruh di Desa Mlayang, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, pada Sabtu (06/12) menyebabkan lima pedukuhan nyaris terisolasi total.
Kerusakan terjadi sekitar pukul 16.00 WIB setelah banjir menerjang kawasan tersebut dan menggerus bagian pondasi jembatan.
Akibat terjangan banjir, oprit jembatan runtuh dan hanya menyisakan kurang dari satu meter bagian yang masih tersambung, itupun dalam kondisi retak dan tidak aman dilalui. Padahal jembatan tersebut merupakan akses utama warga untuk mobilitas ekonomi, pendidikan, serta distribusi hasil pertanian.
Diperkirakan sekitar 3.000 jiwa kini terdampak dan berpotensi terputus akses transportasinya. Kendaraan pengangkut hasil bumi maupun aktivitas pelajar, petani dan pedagang lumpuh total setelah jembatan tidak lagi dapat dilewati.
Kepala Desa Mlayang, Abdul Khafidz, menyampaikan bahwa jembatan ini adalah satu-satunya jalur penghubung bagi lima pedukuhan: Igirtenjo, Mlayangluhur, Kubanggede, Karanganyar, dan Sandayuga.
“Ini akses utama kami untuk ke sekolah, ke pasar, dan mengangkut hasil pertanian. Sekarang tidak bisa dilewati sama sekali. Warga benar-benar terisolasi,” ujar Khafidz.
Ia mengungkapkan, kerusakan oprit sebenarnya sudah terlihat sejak lama. Pemerintah desa telah beberapa kali melakukan perbaikan darurat, namun anggaran terbatas membuat perbaikan tidak mampu menahan tekanan arus sungai saat banjir.
Khafidz juga menyampaikan kekecewaan warga terkait janji perbaikan dari Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma, pada awal 2025. Saat itu, Bupati sempat meninjau jembatan penghubung lain yang rusak dan menjanjikan anggaran perubahan sebesar Rp650 juta untuk memperbaiki Jembatan Mlayang.
“Sampai akhir tahun tidak ada realisasi. Sekarang jembatan keburu ambruk total,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala PU UPTD Bumiayu, Sri Sutanti, S.IP, saat dikonfirmasi pada Minggu (07/12), membenarkan kejadian tersebut.
“Insyaallah hari ini pihak PU akan melakukan cek lokasi jembatan Sungai Keruh yang ambrol,” ujarnya melalui pesan WhatsApp.
Dengan putusnya akses vital ini, warga berharap pemerintah segera mengambil tindakan darurat untuk membuka kembali jalur mobilitas demi mencegah lumpuhnya aktivitas sosial dan ekonomi di wilayah Mlayang.(Alex)
