Jakarta-Minggu 20 Oktober 2019 merupkan hari yang menyenangkan bagi warga Salatiga di Jakarta dan sekitarnya.Mengingat temu dhulur Salatiga di Jakarta yang rutin di adakan setiap Tiga tahun sekali.Antusiame warga Salatiga di perantaun sangat tinggi sehingga temu dhulur Salatiga Jabodetabek ini berjalan meriah dan lancar.Temu dhulur Paguyuban Warga Salatiga(PAWARSA)Jakarta yang ke sekian kalinya.Saat ini sudah ke 11 kalinya di adakan,serta di mana tempat selalu berpindah -pindah dan tempat yang strategis.Selain acara Tiga tahunan PAWARSA tiap tahunnya juga mengada baksos Khitanan massal di kota Salatiga.
Temu dhulur Paguyuban Warga Salatiga(PAWARSA)Jakarta di laksanankan di Bumi Perkemahan Ragunan, Cilandak Jakarta Selatan diseberang gedung Pertanian Ragunan.Lokasi ini di pilih karena aksesnya mudah di jangkau angkutan umundan jika membawa kendaraaan sendiri mudah di cari dan di jangkau.Banyak acara yang di suguhkan oleh Panitia dalam acara temu Dhulur Salatiga ini,Panitia menyediakan stand Kuliner khas dari kota Salatiga sehingga pengunjung di menikmati berbagai hidangan yang berasal dari kota Salatiga.
Pengunjung bisa menikmati dan bernostagia serta memilih makanan yang sesuai selera.Panitia juga menyediakan makanan olahan yang jarang di jumpai di kota-kota besar sepertai nasi Jagung serta makanan yang dari Singkong.Mungkin jaman sekarang kita jarang menjumpai makanan seperti itu dan susah mendapatkannya.Akan tetapi di acara temu dhulur Paguyuban Warga Salatiga(PAWARSA) kita dapat menikmati makanan tersebut.
Selain ajang temu kangen serta acara silaturohmi panitia menyuguhkan mainan tradisional.Panitia menggandeng Endi Aras yang merupakan pemilik Gudang Dolanan Indonesia(GDI)yang saat ini berdomisili di Depok.Endi Aras juga merupakan warga Salatiga yang mengoleksi ribuan permainan serta alat permainannya.Pemilik Gudang Dolanan Indonesia itu sangat antusias dengan acara temu dhulur Paguyuban Warga Salatiga(PAWARSA),Terbukti suporting di acara tersebut sangat maksimal di lain menyediakan stand mainan tradisonal serta pentas dolanan tradisional yang mungkin saat ini mulai punah.Dengan adanya Gudang Dolanan Indonesia(GDI)ini di harapkan mainan tradisional tetap di cintai anak-anak sekarang walaupun sekarang jaman sudah maju akan tetapi kelestratiannya harus di jaga agar tidak menghilang.
Dalam acara temu dhulur Paguyuban Warga Salatiga(PAWARSA) ketua umum Abdul Aziz Said mengatakan"Pawarsa merupakan wadah wong solotigo yang ada perantauan,atau orang yang punya ikatan emosi dengan Salatiga.Oleh karena itu saat ini ada Pawarsa Jabotabek,Cilacap,Jogyakarta semua tergabung dalam Pawarsa Nusantara.Kita sudah rutin mengadakan baksos seperti khitanan massal setiap setahun sekali sejak tahun 2001 hingga saat ini.Tentunya merupakan kebanggaan sendiri selama 20 tahun tanpa henti,Kita melakukan baksos tersebut.Kita juga melakukan pemberian sembako bagi lansia,Penghijauna,Pemberian laptop bagi pelajar berprestasi.Saya selaku ketua umum Pawarsa mengucapkan banyak terimakasih atas suport dan dukungannya.Semoga apa yang telah dkita lakukan menjadi ladang amal bagi kita semua".ungkap Abdul Aziz Said selaku ketua Umum Pawarsa.
Di lokasi yang sama Ketua panitia temu dhulur Paguyuban Warga Salatiga(PAWARSA)Totok Suprianto mengatakan"Melalui temu dhulu Salatiga,Pawarsa berupaya mempererat tali silaturohmi seluruh warga Salatiga di perantauan dari berbagai latar belakang,Baik usia ,Pendidikan,Status sosial,Ekonomi,Agama dan lain-lian,Serta lintas generasi seperti tema acara temu dhulur Salatiga kali ini yaitu "Nguri-nguri paseduluran dan guyub rukun sak lawase".Arti dari tema tersebut adalah perasaudaraan yang tanpa batas.Dalam temu dhulur ini kita saling mengenal saling tukar informasi serta bisa prospek bisnis.Tidak lupa saya ucapkan banyak terimaksih kepada panitia yang telah bekerja keras untuk kesuksesan acara ini serta terimakasih kepada sesepuh,Peserta yang telah bersedia hadir dalam acara temu dhulur salatiga 2019.Tak lupa kepada semua sponsor yang telah mensuport acara ini".ungkap ketua umum PAWARSA Totok Suprianto.
Di lokasi yang sama Ketua panitia temu dhulur Paguyuban Warga Salatiga(PAWARSA)Totok Suprianto mengatakan"Melalui temu dhulu Salatiga,Pawarsa berupaya mempererat tali silaturohmi seluruh warga Salatiga di perantauan dari berbagai latar belakang,Baik usia ,Pendidikan,Status sosial,Ekonomi,Agama dan lain-lian,Serta lintas generasi seperti tema acara temu dhulur Salatiga kali ini yaitu "Nguri-nguri paseduluran dan guyub rukun sak lawase".Arti dari tema tersebut adalah perasaudaraan yang tanpa batas.Dalam temu dhulur ini kita saling mengenal saling tukar informasi serta bisa prospek bisnis.Tidak lupa saya ucapkan banyak terimaksih kepada panitia yang telah bekerja keras untuk kesuksesan acara ini serta terimakasih kepada sesepuh,Peserta yang telah bersedia hadir dalam acara temu dhulur salatiga 2019.Tak lupa kepada semua sponsor yang telah mensuport acara ini".ungkap ketua umum PAWARSA Totok Suprianto.
Hadir juga dalam acara temu dhulur Salatiga yaitu keluarga dari Cikarang Mustai Bakri dari perumahan Villa mutia Cikarang.Dirinya sangat senang bisa menikmati kuliner Salatiga serta mengenang permainan-permainan tempo dulu waktu kecil."Saya sangat senang bisa hadir di acara temu dhulur Salatiga 2019 ini,Saya bisa menikmati makanan khas Salatiga di tempat ini,bisa ketemu saudara sesama orang Salatiga,bisa mengigat permainan tradisional tempo dulu.Temu dhulur Paguyuban Warga Salatiga tiga tahun sekali,Walaupun banyak acara kali ini saya sempatkan untuk bisa hadir dalam acara temu dhulur Paguyuban Warga Salatiga(PAWARSA)",Ungkap Mustain Bakri.
0 Komentar