Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono bersama Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono
HARIANNERDEKA.ID, Jakarta- Keberadaan mafia tanah menjadi faktor penghambat investasi. Hal ini sangat berdampak pada kerugian negara dan juga rakyat Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), pada saat menghadiri deklarasi Jakarta Selatan sebagai kota lengkap dan penyerahan sertifikat elektronik aset Pemprov DKI Jakarta di Balai Agung PemPROV DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (02/04).
"Kita harus hadir menegakkan keadilan dan bukan hanya rakyat yang jadi korban tapi mafia tanah juga merugikan keuangan negara," kata AHY dikutip dari Rmol.
Kasus penyerobotan lahan oleh mafia tanah merupakan tantangan besar bagi AHY dan institusi yang dipimpinnya saat ini.
Dalam upaya pemberantasan tanah, AHY telah melakukan sinergi dan kolaborasi antar Kementrian ATR/BPR dengan pihak Kepolisian dan Kejaksaan Agung.
Hal tersebut, kata AHY, tertuang dalam nota kesepahaman yang ditindaklanjuti dengan dibentuknya Tim Satuan Tugas (Satgas) Anti Mafia Tanah.
"Oleh karena itu semangatnya adalah untuk memberantas mafia tanah ini agar kita bisa menyelamatkan aset negara menyelamatkan milik rakyat," jelas AHY.
Ketua Umum Partai Demokrat itu juga meminta dukungan dari seluruh masyarakat agar tanggung jawab yang diembannya tersebut bisa segera di tuntaskan.
"Mudah-mudahan ini semua menghadirkan kepastian sekaligus mendatangkan investasi yang lebih bagus lagi," tandas AHY.(Yusfi).
0 Komentar