![]() |
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, dr. Ali Syofii |
HARIANMERDEKA.ID, Rembang – Hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel makanan yang diduga menyebabkan keracunan puluhan siswa SDN Ketanggi, Kecamatan Rembang, pada April lalu telah dirilis. Laporan tersebut menyatakan bahwa tidak ada kandungan zat berbahaya dalam jajanan makaroni yang dikonsumsi oleh para siswa.
Pada April lalu, puluhan siswa SDN Ketanggi mengalami keracunan dan harus dilarikan ke Puskesmas terdekat setelah merasakan mual dan pusing setelah mengonsumsi makaroni telur dari kantin sekolah saat jam istirahat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, dr. Ali Syofii, mengungkapkan bahwa hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan adanya cemaran biologis dalam makanan tersebut.
"Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan adanya mikroorganisme dalam makanan tersebut, kemungkinan karena proses masak yang kurang sempurna. Namun, tidak ditemukan kandungan zat berbahaya," ungkapnya dalam konferensi pers di Hotel Pollos, Selasa (21/05).
Sebagai tanggapan atas insiden tersebut, pihaknya bersama dinas terkait telah melakukan pembinaan terhadap pelaku UMKM, terutama penjual makanan dan minuman di lingkungan sekolah. "Kami memberikan penyuluhan dan edukasi agar pelaku UMKM dapat memproduksi dan menyajikan makanan dengan aman dan sesuai dengan standar kualitas gizi yang ditetapkan pemerintah," jelasnya.
Langkah ini diambil untuk memastikan keamanan pangan di sekolah dan mencegah kejadian serupa di masa depan.
0 Komentar