 |
| Ilustrasi uang palsu siap edar |
HARIANMERDEA.ID, Jakarta-Polda Metro Jaya berhasil membongkar pabrik uang palsu yang beroperasi di Kantor Akuntan Publik Umar, Srengseng, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat. Dalam operasi tersebut, polisi menemukan uang palsu senilai Rp22 miliar dalam pecahan Rp100 ribu yang siap diedarkan.
Empat tersangka ditangkap dalam penggerebekan ini, masing-masing memiliki peran khusus dalam operasi ilegal ini. Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary Syam Indriadi mengungkapkan bahwa uang palsu tersebut akan dijual dengan harga seperempat dari nominal aslinya.
"Jika para tersangka membuat Rp20 miliar, mereka akan mendapatkan Rp5 miliar dari pembeli," jelas Ade dalam keterangannya, Kamis, (20/06).
Uang palsu ini rencananya akan didistribusikan secara manual kepada pemesan. Empat tersangka yang ditangkap adalah M alias Mul, FF, YS alias Ustad, dan F. M alias Mul berperan sebagai koordinator produksi uang palsu.
FF membantu memindahkan mesin cetak dari Gudang Gunung Putri ke Villa Sukaraja Sukabumi, menyusun uang palsu, dan mengemasnya. YS alias Ustad mencari lokasi villa dan membantu dalam penghitungan serta pengemasan uang palsu.
Sementara F bertugas mencari tempat penyimpanan baru setelah masa kontrak di Gudang Gunung Putri habis. F dijanjikan Rp500 juta jika berhasil menemukan tempat baru dan akhirnya menghubungi Umar, pemilik kantor akuntan publik.
Dalam penangkapan di Kantor Akuntan Publik Umar, polisi mengamankan barang bukti berupa Rp22 miliar uang palsu dalam pecahan Rp100 ribu, serta sejumlah alat produksi seperti mesin penghitung, mesin pemotong uang, mesin cetak GTO, dan beberapa tinta percetakan warna-warni.(***)
Sumber: Editor
0 Komentar