Anggota Komisi VII DPR RI Paramitha Widya Kusuma. (Foto: Istimewa) |
HARIANMERDEKA.ID,Jakarta-Terkait dengan lonjakan tarif
listrik, Anggota Komisi VII DPR RI Paramitha Widya Kusuma mengkritik keras
lonjakan tagihan listrik. Politikus muda PDI Perjuangan itu menilai PLN tidak
memiliki argumen yang jelas, dengan alasan yang mengada-ngada dan tidak masuk
akal.
“Seperti menyebut Work From Home (WFH) dan
Drama Korea sebagai penyebab kenaikan tagihan listrik,” ungkap Paramitha. Kamis (18/06)
Lebih lanjut,kata
Paramitha, betapa lonjakan tagihan listrik ini juga
sangat membebani masyarakat di dapilnya, yakni daerah Brebes dan Tegal.
Paramitha menyebut bahwa tagihan listrik di SMP 1 Bumiayu Brebes melonjak hingga Rp7 juta. Padahal, tagihan listrik
sekolah tersebut biasanya Rp2,5 juta.
"Padahal
kita tahu, sekolah diliburkan beberapa bulan terakhir ini," ujar
Paramitha.
Begitupun dengan lonjakan tagihan listrik di masyarakat
yang sangat memberatkan. Meskipun demikian,PLN selalu beralasan bahwa itu semua
merupakan akumulasi tagihan.
"Selalu alasannya klasik, yakni akumulasi. Dari dulu
alasannya selalu seperti itu," ujar Paramitha.
"Saya tak mengerti cara kerja pencatatan kilometer
para pelanggan oleh PLN. Mengapa tidak berfikir bahwa itu bisa berdampak buruk
bagi masyarakat, apalagi ditengah pandemi Covid19 yang sudah menyusahkan
rakyat, khususnya rakyat kecil," tambahnya.