![]() |
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir |
HARIANMERDEKA.ID,Yogyakarta-Pada tanggal 20 Mei 2024, bangsa Indonesia merayakan Hari Kebangkitan Nasional. Meskipun peringatan ini sering dikaitkan dengan lahirnya Boedi Oetomo pada tahun 1908, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, menegaskan bahwa gerakan kebangkitan nasional yang membangun kesadaran berbangsa atau nasionalisme untuk kemerdekaan Indonesia sejatinya digerakkan oleh seluruh kekuatan rakyat dari berbagai aliran dan golongan kebangsaan.
Dalam momentum peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini, Haedar berharap kedaulatan Indonesia dapat diwujudkan melalui berbagai kebijakan strategis dan praktis yang konsisten dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di dunia nyata.
"Negara dengan seluruh kekayaan alam Indonesia harus dikelola dengan amanah dan tanggung jawab moral tinggi demi keadilan, kemakmuran, dan kemajuan seluruh rakyat Indonesia," tegas Haedar pada Senin (20/05). Haedar mengutip Bung Hatta yang menyatakan bahwa kedaulatan politik harus sejalan dengan kedaulatan ekonomi sebagai bukti dari kemerdekaan Indonesia.
Menteri Pertahanan Republik Indonesia yang terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia hasil Pemilu 2024, Prabowo Subianto, telah lama menunjukkan perhatian pada kedaulatan Indonesia. Dalam bukunya "Paradoks Indonesia dan Solusinya" (2022), Prabowo menyatakan, "Penyakit yang paling mendesak dari tubuh ekonomi Indonesia saat ini adalah mengalir keluarnya kekayaan nasional dari wilayah Indonesia." Karena komitmen dan konsistensinya pada kedaulatan Indonesia, Prabowo dianugerahi penghargaan Detikcom Awards 2023 sebagai "Tokoh Peneguh Kedaulatan Negara."
Haedar menyampaikan harapan besar agar pemerintah terpilih benar-benar mampu mewujudkan kedaulatan Indonesia di bumi nyata dan mencapai seluruh aspek tujuan nasional Indonesia sebagai mandat luhur dan utama dengan jiwa kenegarawanan yang tinggi.
"Pemerintahan dari periode ke periode berkewajiban menegakkan kedaulatan Indonesia dalam satu kesatuan misi utama menjalankan kebijakan dan roda pemerintahan dari pusat sampai daerah sebagaimana diperintahkan oleh Konstitusi UUD 1945," tambah Haedar. Konstitusi tersebut menegaskan bahwa negara harus melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Haedar menekankan pentingnya memahami dan mewujudkan diktum-diktum mendasar ini dalam kehidupan kebangsaan dan kenegaraan oleh seluruh warga negara, elite, dan penyelenggara negara Republik Indonesia.
"Indonesia harus dijaga dan ditegakkan kedaulatannya sebagai negara yang sepenuhnya berdaulat dari segala intervensi dan kehadiran pihak asing maupun domestik yang berdampak sistematis dalam pelemahan kedaulatan negara dan bangsa," tegas Haedar.
Haedar juga menekankan bahwa hubungan ekonomi dan investasi dengan segala kebijakannya memang diperlukan, namun tidak boleh mengoyak kedaulatan Indonesia dalam bentuk apapun. Kebijakan tersebut harus terbukti membawa keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Tangan-tangan raksasa yang tidak bertanggung jawab tidak boleh mendikte jalannya kekuasaan dan kedaulatan maupun dalam pengelolaan sumber daya alam di negeri tercinta ini. Semua demi kedaulatan Indonesia yang pondasi dan kemerdekaannya telah diperjuangkan oleh seluruh patriot Indonesia dengan pengorbanan jiwa dan raga yang penuh derita dan sangat mahal harganya," jelas Haedar.
Haedar percaya bahwa masih banyak elite di negeri ini yang berkomitmen tinggi untuk menegakkan kedaulatan Indonesia. Yang diperlukan adalah mengakumulasikan kesadaran kolektif dan bekerjanya sistem bernegara yang secara signifikan membawa pada kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia di dunia nyata.
"Semoga pesan para pendiri dan tokoh bangsa tentang pentingnya kedaulatan Indonesia benar-benar menjadi komitmen dan tindakan kolektif seluruh institusi pemerintahan serta para elite dan warga bangsa demi kejayaan Indonesia. Bagaimana menjadikan Indonesia sebagai negara dan bangsa yang benar-benar berdaulat dari segala bentuk pelemahan, campur tangan, pengurasan, kaki-tangan, dan penyalahgunaan yang membuat negeri ini jatuh marwah, kemandirian, dan kekuatannya sebagai negeri yang sepenuhnya dan seutuhnya merdeka-berdaulat," tutup Haedar.Haedar Nashir: Hari Kebangkitan Nasional, Momentum Tegakkan Kedaulatan Indonesia
Pada tanggal 20 Mei 2024, bangsa Indonesia merayakan Hari Kebangkitan Nasional. Meskipun peringatan ini sering dikaitkan dengan lahirnya Boedi Oetomo pada tahun 1908, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, menegaskan bahwa gerakan kebangkitan nasional yang membangun kesadaran berbangsa atau nasionalisme untuk kemerdekaan Indonesia sejatinya digerakkan oleh seluruh kekuatan rakyat dari berbagai aliran dan golongan kebangsaan.
Dalam momentum peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini, Haedar berharap kedaulatan Indonesia dapat diwujudkan melalui berbagai kebijakan strategis dan praktis yang konsisten dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di dunia nyata.
"Negara dengan seluruh kekayaan alam Indonesia harus dikelola dengan amanah dan tanggung jawab moral tinggi demi keadilan, kemakmuran, dan kemajuan seluruh rakyat Indonesia," tegas Haedar pada Senin (20/5). Haedar mengutip Bung Hatta yang menyatakan bahwa kedaulatan politik harus sejalan dengan kedaulatan ekonomi sebagai bukti dari kemerdekaan Indonesia.
Menteri Pertahanan Republik Indonesia yang terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia hasil Pemilu 2024, Prabowo Subianto, telah lama menunjukkan perhatian pada kedaulatan Indonesia. Dalam bukunya "Paradoks Indonesia dan Solusinya" (2022), Prabowo menyatakan, "Penyakit yang paling mendesak dari tubuh ekonomi Indonesia saat ini adalah mengalir keluarnya kekayaan nasional dari wilayah Indonesia." Karena komitmen dan konsistensinya pada kedaulatan Indonesia, Prabowo dianugerahi penghargaan Detikcom Awards 2023 sebagai "Tokoh Peneguh Kedaulatan Negara."
Haedar menyampaikan harapan besar agar pemerintah terpilih benar-benar mampu mewujudkan kedaulatan Indonesia di bumi nyata dan mencapai seluruh aspek tujuan nasional Indonesia sebagai mandat luhur dan utama dengan jiwa kenegarawanan yang tinggi.
"Pemerintahan dari periode ke periode berkewajiban menegakkan kedaulatan Indonesia dalam satu kesatuan misi utama menjalankan kebijakan dan roda pemerintahan dari pusat sampai daerah sebagaimana diperintahkan oleh Konstitusi UUD 1945," tambah Haedar. Konstitusi tersebut menegaskan bahwa negara harus melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Haedar menekankan pentingnya memahami dan mewujudkan diktum-diktum mendasar ini dalam kehidupan kebangsaan dan kenegaraan oleh seluruh warga negara, elite, dan penyelenggara negara Republik Indonesia.
"Indonesia harus dijaga dan ditegakkan kedaulatannya sebagai negara yang sepenuhnya berdaulat dari segala intervensi dan kehadiran pihak asing maupun domestik yang berdampak sistematis dalam pelemahan kedaulatan negara dan bangsa," tegas Haedar.
Haedar juga menekankan bahwa hubungan ekonomi dan investasi dengan segala kebijakannya memang diperlukan, namun tidak boleh mengoyak kedaulatan Indonesia dalam bentuk apapun. Kebijakan tersebut harus terbukti membawa keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Tangan-tangan raksasa yang tidak bertanggung jawab tidak boleh mendikte jalannya kekuasaan dan kedaulatan maupun dalam pengelolaan sumber daya alam di negeri tercinta ini. Semua demi kedaulatan Indonesia yang pondasi dan kemerdekaannya telah diperjuangkan oleh seluruh patriot Indonesia dengan pengorbanan jiwa dan raga yang penuh derita dan sangat mahal harganya," jelas Haedar.
Haedar percaya bahwa masih banyak elite di negeri ini yang berkomitmen tinggi untuk menegakkan kedaulatan Indonesia. Yang diperlukan adalah mengakumulasikan kesadaran kolektif dan bekerjanya sistem bernegara yang secara signifikan membawa pada kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia di dunia nyata.
"Semoga pesan para pendiri dan tokoh bangsa tentang pentingnya kedaulatan Indonesia benar-benar menjadi komitmen dan tindakan kolektif seluruh institusi pemerintahan serta para elite dan warga bangsa demi kejayaan Indonesia. Bagaimana menjadikan Indonesia sebagai negara dan bangsa yang benar-benar berdaulat dari segala bentuk pelemahan, campur tangan, pengurasan, kaki-tangan, dan penyalahgunaan yang membuat negeri ini jatuh marwah, kemandirian, dan kekuatannya sebagai negeri yang sepenuhnya dan seutuhnya merdeka-berdaulat," tutup Haedar.(Yusfi)
0 Komentar