Selebaran Provokasi Warnai Jalan Cimahi,' Dipaksa Sehat di Negara yang Sakit'

Foto : Detik.com

HARIANMERDEKA.ID, Cimahi- Terdapat selebaran bersifat provokasi terhadap pemerintah menutupi rambu lalu lintas di Jalan Lurah, Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Cimahi, Kota Cimahi. Selebaran tersebut bertuliskan "Dipaksa Sehat di Negara yang Sakit".


Pada selebaran yang berbahan dasar kertas HVS Tersebut juga terdapat tulisan menghasut, namun ukuran tulisannya sangat kecil te berbunyi 'Melawan Covid-19 dan menolak dibodohi' sehingga tidak terbaca dengan jelas.


Dikutip Hariamerdeka.id dari detik.com pada Selasa (31/08) selebaran tersebut ditempel di rambu lalulintas di sebelah kiri jalan. Sementara satu lagi ditempel pada papan promosi sebuah warung makan angkringan.


Seorang penjaga toko pakaian yang berada tepat di depan selebaran tersebut terpampang, mengatakan tak diketahui siapa yang memasangnya. Namun yang jelas selebaran tersebut sudah terpasang selama beberapa hari lalu.


Baca juga : Prabowo Puji Jokowi dalam Penanganan Covid-19, Alifudin : Wajar Sekarang Prabowo Pembantu Jokowi


"Sudah beberapa hari terpasang, tapi enggak tahu siapa yang masangnya," ujar penjaga toko tersebut.


Sementara itu , Lurah Karangmekar Suwartono saat dikonfirmasi mengatakan baru mendapatkan informasi jika di wilayahnya terpasang selebaran tersebut. Pihaknya bakal langsung mengecek keberadaan selebaran tersebut.


"Baru tahu informasinya, jadi nanti akan kita cek ke lokasinya," kata Suwartono.


Pengamat Politik dan Ilmu Pemerintahan Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Cimahi, Arlan Siddha menilai bahwa  selebaran tersebut merupakan bentuk kekecewaan masyarakat terhadap kondisi saat ini.


Baca Juga : Bara JP Eropa Tolak Penyelenggaraan KLB Surabaya Pada September Mendatang



"Itu bentuk kekecewaan masyarakat melihat kondisi real saat ini. Jadi mereka mengekspresikannya dengan mural atau dengan selebaran," ujar Arlan.


Namun, lanjut dia,  seharusnya kritikan yang dituangkan ke dalam bentuk mural hingga selebaran juga harus bisa dipertanggungjawabkan oleh sang pembuatnya agar bisa dipertanggungjawabkan.


Meskipun,  hanya selebaran yang tidak tahu dari mana asalnya,  nanti negara (pemerintah) menganggap itu hanya perbuatan orang iseng saja.


Baca Juga : Data eHAC dalam Aplikasi Peduli Lindungi Bocor, PKS 'Semprot' Menkominfo Soal Data


Atas perbuatan itu, ia menyarankan agar  pemerintah tak boleh abai dengan kritikan yang muncul dari masyarakat. Sebab beragam kritikan yang dituangkan dalam mural maupun selebaran muncul karena kondisi yang terjadi saat ini.


"Negara juga tidak boleh abai dengan hal-hal seperti itu karena muncul dari kondisi real saat ini dan perlu ditanggapi serius. Salah satunya memperbaiki pelayanan kesehatan dan publik," pungkas Arlan.

Source: Detik

0 Komentar

Posting Komentar
HarianMerdeka Network mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.Kirim lewat WA Center: 085951756703
DMCA.com Protection Status