Kembali Turun Kejalan,Aliansi Gerakan Rakyat Membawa Sepuluh Aspirasi




HARIANMERDEKA. ID, Jakarta- Sejumlah masa mengatasnamakan Aliansi Gerakan Rakyat kembali turun ke jalan untuk menyampaikan sejumlah tuntutan di depan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (21/04).

Aliansi yang terdiri dari para buruh dan mahasiswa ini membawa sepuluh aspirasi. 

Salah satunya tuntutan itu, meminta kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI) untuk menghentikan pembahasan UU 11/2022 tentang Cipta Kerja. 

"Hentikan kriminalisasi terhadap gerakan rakyat dan tuntaskan pelanggaran HAM sekarang juga," tegas Ketua Umum Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI), Ilhamsyah dalam keterangannya.

Tak hanya itu, mereka juga meminta pemerintah menurunkan harga minyak goreng yang kini sudah melambung tinggi, termasuk BBM, listrik, tol, dan pajak.

"Negara harus tegas terhadap koruptor. Tangkap, adili, dan sita harta koruptor," sambungnya.

Yang tak kalah penting, massa juga turut menyuarakan penolakan penundaan Pemilu 2024 yang belakangan masih digaungkan sejumlah pihak.



"Tolak penundaan pemilu dan masa perpangjang jabatan presiden. Presiden harus bertindak tegas terhadap para menteri yang memberikan statement tiga periode," sambungnya.



Bagi Aliansi Gerakan Rakyat, pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Maruf Amin telah gagal dalam menyejahterakan rakyatnya.



"Kehidupan rakyat semakin merosot dan ketimpangan ekonomi menjadi jurang pemisah yang semakin lebar. Bukan memberikan subsidi malah sebaliknya, memangkas subsidi dan terus dilakukan," tandasnya.




0 Komentar

Posting Komentar
HarianMerdeka Network mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.Kirim lewat WA Center: 085951756703
DMCA.com Protection Status