![]() |
Menteri Keuangan Sri Mulyani |
HARIANMERDEKA.ID,Jakarta- Dalam upaya mengurangi dampak perubahan iklim ekstrem akibat emosi karbon yang dihasilkan. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan komitmen Indonesia untuk menekan penggunaan energi fosil di dalam negeri.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan Energi fosil perlahan akan kita tinggalkan.
"ini sudah menjadi misi bersama dalam menjaga planet rumah kita satu-satunya sembari memastikan laju pembangunan dan roda perekonomian terus berjalan," ujarnya melalui akun Instagram pribadinya, dikutip Rabu (20/04) .
Komitmen meninggalkan energi tak terbarukan ini disampaikan dalam pertemuan ketujuh Koalisi Menteri Keuangan Dunia untuk Aksi Iklim di Washington DC yang membahas upaya transisi energi.
"Transisi energi menjadi kunci untuk mencapai ekonomi rendah karbon," jelasnya
Kata dia, saat ini sudah ada 65 inisiatif nilai ekonomi rendah karbon di dunia. Indonesia pun telah mengimplementasikannya melalui penetapan Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP).
Dujelaskan dalam UU tersebut lanjutnya, Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan mengenalkan pajak karbon yang akan segera diimplementasikan dalam waktu dekat.
Kata Bendahara negara itu, rencananya di mulai 1 Juli atau mundur dari rencana awal di 1 April 2022 ini.
"Adopsi pajak karbon ini adalah bentuk konkret komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi karbon sebesar 29% dengan upaya sendiri dan 41% dengan dukungan internasional pada tahun 2030," katanya.
Ia berharap koalisi ini akan terus memaksimalkan koordinasi dengan 25 institusi mitra dan organisasi multilateral, terutama dengan jumlah anggota yang mencapai 71 negara.
Adapun, peran aktif para menteri keuangan negara anggota dinilai sangat berarti, karena 71 negara ini menyumbang sekitar 35% emisi karbon dan 65% PDB dunia.
"Transisi yang adil dan terjangkau harus kita siapkan, untuk masa kini dan nanti," pungkasnya.***
0 Komentar