Gus Yahya Ajak Warga NU Tempuh Musyawarah dan Siapkan Muktamar yang Sah

 

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf


HARIANMERDEKA.ID, Jakarta – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, menyampaikan sikapnya terkait dinamika internal organisasi usai mencermati dokumen bertajuk “Tabayun Rais Aam”. Pernyataan tersebut disampaikan Gus Yahya melalui status akun Twitter/X pribadinya @YahyaCstaquf pada Rabu (24/12).


Dalam pernyataannya, Gus Yahya menegaskan niatnya untuk menjaga keutuhan jam’iyah NU di tengah perbedaan pandangan yang muncul. Ia mengajak seluruh pihak, termasuk dirinya sendiri, untuk saling memaafkan dan membuka lembaran baru demi memperkuat ukhuwah di lingkungan Nahdlatul Ulama.


Menurut Gus Yahya, jalan musyawarah menjadi pilihan terbaik untuk menyelesaikan persoalan yang ada. Ia mendorong agar disiapkan Muktamar yang sah, legitimate, dan sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) NU sebagai ikhtiar yang terhormat dan konstitusional.


“Mari kita tempuh jalan musyawarah dengan menyiapkan Muktamar yang sah, legitimate, dan sesuai AD/ART sebagai upaya bersama menuntaskan persoalan dan menuntun NU melangkah ke masa depan yang lebih baik,” tulis Gus Yahya.


Ia juga menyampaikan harapan agar seluruh ikhtiar yang dilakukan mendapat petunjuk dan rida dari Allah SWT, serta membawa kebaikan bagi organisasi dan seluruh warga NU.


Pernyataan tersebut menjadi penegasan sikap Gus Yahya dalam merespons dinamika internal NU dengan pendekatan dialog, persatuan, dan mekanisme organisasi yang konstitusional.